Ini Tanggapan Wasit Thoriq Alkatiri Soal Penalti Madrid

Perdebatan mengenai penalti kontroversi Real Madrid ketika melawan Juventus pada laga perempat final leg kedua Liga Champions di Santiago Bernabeu, Kamis (12/4) terus mewarnai dunia sepakbola.

Wasit asal Inggris yang mengawasi jalannya laga, Michael Oliver menjadi buah bibir dan sasaran kekesalan fans Juventus, baik di dunia nyata maupun dunia maya usai memberikan penalti kepada tuan rumah Madrid menjelang akhir pertandingan. Ia tanpa segan membunyikan peluit dan menunjuk titik putih usai terjadi insiden pelanggaran antara Mehdi Benatia kepada Lucas Vasquez.

Keputusan tersebut sempat membuat para pemain Juventus melancarkan protes terlebih kapten mereka, Gianluigi Buffon yang menyerang wasit tersebut dengan kata-kata kasar yang berujung kartu merah baginya.

Perdebatan layak tidaknya wasit memberikan penalti kepada Madrid memang tak ada habis. Masing-masing kubu yang berdebat tentu mempunyai pendapat tersendiri bagi keputusan wasit itu.

Wasit asal Indonesia yang sudah mengantongi lisensi FIFA, Thoriq Alkatiri berpendapat jika keputusan wasit tersebut sudah tepat.

"Memang menyakitkan bagi sebagian orang, tapi itulah sepakbola. Kalau kejadian menit 60 atau 70 mungkin nggak akan ramai seperti itu," ungkapnya mengutip dari wawancaranya dengan Kumparan (12/4/2018).

"Saya bilang itu 100 persen penalti (untuk Madrid). Kenapa? Karena Benatia jelas tidak memainkan bola. Dia mencoba memainkan bola dengan cara yang sangat berisiko untuk melanggar pemain. Dan, akhirnya bola juga tidak bisa diambil. Ya, katakanlah, walaupun bola itu kena, tapi 50 persen akan terjadi pelanggaran."

"Dalam pandangan saya, soft foul (pelanggaran halus) nggak bisa disebut begitu. Karena kalau tidak ada pelanggaran, kemungkinan untuk tercipta gol. Malah, kalau dulu, Benatia dapat kartu merah juga," kata wasit Indonesia itu.

Pihak Juventus merasa sangat dirugikan dengan keputusan wasit Oliver tersebut, sampai-sampai Presiden Juventus, Andrea Agnelli menyarankan agar UEFA menggunakan VAR pada musim depan guna mengurangi kecurangan yang sering terjadi terutama kepada klub-klub Italia di Liga Champions.


baca sumber

Bagikan Artikel ini